Rivalitas Panas Ascoli dan Ancona Kembali Memanas Musim ini

Rivalitas Panas Ascoli dan Ancona Kembali Memanas Musim ini

Di antara berbagai rivalitas di sepak bola Italia, hubungan panas antara Ascoli Calcio dan Ancona memiliki tempat tersendiri di hati para tifosi. Dua klub dari wilayah Marche ini tidak hanya bertetangga secara geografis, tetapi juga berbagi sejarah panjang yang penuh emosi, gengsi, dan tensi tinggi. Musim ini, rivalitas tersebut kembali menjadi sorotan seiring dengan pertemuan keduanya yang selalu menyedot perhatian publik sepak bola lokal.

Meskipun Ancona saat ini belum berada di divisi yang sama dengan Ascoli, aroma rivalitas tetap terasa kuat, terutama saat kedua klub saling berhadapan dalam laga persahabatan pramusim, Coppa Italia, atau turnamen lokal. Bahkan dalam wacana di media sosial dan forum suporter, perdebatan dan canda panas antarkubu tetap hidup, menunjukkan betapa dalamnya akar persaingan ini.

Ascoli dan Ancona bukan sekadar dua klub dari kota yang berbeda. Mereka mewakili dua identitas lokal yang kontras: Ascoli dengan karakter keras, gigih, dan penuh determinasi; Ancona dengan gaya bermain yang lebih terbuka dan berorientasi pada penguasaan bola. Pertemuan keduanya selalu diwarnai atmosfer yang membakar stadion, teriakan tifosi yang menggema dari tribun, dan momen-momen ikonik yang terekam dalam sejarah sepak bola Marche.

Salah satu laga paling dikenang terjadi pada awal 2000-an ketika kedua tim bertemu di Serie B dalam pertandingan yang berakhir dramatis. Suasana tegang di dalam dan luar lapangan mencerminkan betapa pentingnya laga tersebut bagi kedua kubu, bukan hanya soal tiga poin, tapi juga tentang kehormatan.

Musim ini, rivalitas itu kembali memanas dengan dinamika yang sedikit berbeda. Ascoli masih berjuang di Serie B, sementara Ancona menunjukkan perkembangan signifikan di Serie C. Peluang mereka bertemu kembali secara resmi di liga semakin terbuka — baik melalui promosi Ancona atau jika Ascoli gagal mempertahankan posisinya. Ini membuat suasana makin intens di antara para pendukung.

Di sisi Ascoli, para pemain dan pelatih menyadari betapa pentingnya rivalitas ini bagi para tifosi. Dalam berbagai wawancara, mereka menegaskan bahwa meskipun fokus utama tetap pada performa di liga, laga melawan Ancona — baik resmi maupun tidak — selalu diperlakukan dengan serius. Rasa bangga mewakili Ascoli di derby Marche menjadi motivasi tersendiri bagi para pemain muda maupun senior.

Begitu pula dari sisi suporter. Curva Sud Ascoli dikenal sangat vokal dalam menyuarakan semangat anti-Ancona, namun tetap dalam semangat sportivitas. Dukungan mereka tidak hanya terlihat saat laga berlangsung, tapi juga dalam koreografi, chant, hingga spanduk-spanduk bernuansa sejarah rivalitas yang mewarnai setiap pertandingan besar.

Meski rivalitas ini penuh emosi, penting juga untuk menyoroti sisi positifnya. Persaingan ini memberi warna dalam dinamika sepak bola lokal, meningkatkan animo masyarakat terhadap pertandingan, dan mempererat identitas klub masing-masing. Rivalitas yang sehat seperti ini justru bisa mendorong perkembangan sepak bola regional secara keseluruhan.

Jika takdir mempertemukan mereka kembali dalam satu kompetisi resmi musim depan, maka laga antara Ascoli dan Ancona dipastikan menjadi salah satu duel paling ditunggu. Tak hanya oleh warga Marche, tetapi juga pecinta sepak bola Italia yang rindu pada tensi klasik khas derby lokal.

Satu hal yang pasti, terlepas dari posisi di klasemen atau kondisi tim, laga antara Ascoli dan Ancona akan selalu menyimpan gengsi tersendiri. Dan di sinilah esensi sepak bola hidup — dalam kebanggaan, sejarah, dan rivalitas yang tak pernah padam.

 

Related Post